Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter pasca sarjana(spesialisi) untuk dapat menjadi dokter spesialis. Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari program pendidikan dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikan dokter umum.
Pendidikan dokter spesialis di Indonesia dinamakan Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS yaitu program pendidikan untuk melatih seorang dokter umum untuk menjadi dokter spesialis tertentu. Lama pendidikan ini bervariasi rata-rata 8 semester. Program ini baru dilakukan oleh beberapa fakultas kedokteran di universitas negeri yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan. Dokter umum yang melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis disebut residen.
Di bawah ini daftar Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK UNUD
Di bawah ini daftar Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK UNUD
1
|
Ilmu Kesehatan Mata –
PPDS FK UNUD
|
2
|
Ilmu Penyakit Dalam –
PPDS FK UNUD
|
3
|
Ilmu Penyakit Syaraf –
PPDS FK UNUD
|
4
|
Ilmu Kesehatan Kulit
Dan Kelamin – PPDS FK UNUD
|
5
|
Ilmu Kesehatan THT –
PPDS FK UNUD
|
6
|
Anestesiologi Dan
Reanimasi – PPDS FK UNUD
|
7
|
Ilmu Bedah – PPDS FK
UNUD
|
8
|
Ilmu Kebidanan Dan
Penyakit Kandungan – PPDS FK UNUD
|
9
|
Ilmu Kesehatan Anak –
PPDS FK UNUD
|
10
|
Ilmu Patologi Anatomi –
PPDS FK UNUD
|
11
|
Psikiatri – PPDS FK
UNUD
|
12
|
Orthopaedik dan
Traumatologi – PPDS FK UNUD
|
13
|
Ilmu Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah
(Kardiologi) – PPDS FK
UNUD
|
A) Persyaratan
Akademik
1) Calon
mahasiswa harus memiliki ijazah dokter umum.
2) IPK
pada pendidikan sebelumnya minimal 2.75. Jika IPK kurang dari 2.75 maka
yang
bersangkutan harus mendapat rekomendasi dari bekas pembimbing atau Dosen
di
bidangnya bahwa yang bersangkutan mampu mengikuti pendidikan magister
3)
Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan bukti nilai setara TOEFL 500
atau
nilai
IELTS 5.0. Jika nilai ini tidak dicapai pada awal pendaftaran, calon
dapat
diterima
sebagai mahasiswa jika lulus testing masuk, namun harus dilakukan tes
ulang
sehingga mencapai nilai yang dipersyaratkan sebelum ujian komprehensip.
4) Lulus
Tes Potensi Akadenik (TPA) yang diselenggarakan oleh panitia Unud dengan
nilai
minimal 500.
5)
Mengusulkan topik penelitian yang berada dalam lingkup ilmu yang akan
dikembangkan,
disusun dalam bentuk kerangka usulan penelitian (proposal).
6) Lulus
ujian seleksi masuk yang diselenggarakan oleh panitia.
B) Persyaratan Administrasi
Mengisi formulir
pendaftaran secara Online dan mempersiapkan dokumen Softcopy
(Scan) untuk
diunggah/diupload pada sistem, sebagai berikut :
1) Asli/fotokopi ijazah
yang telah disahkan.
2) Asli/fotokopi transkrip
akademik yang telah disahkan.
3) Daftar Riwayat Hidup.
4) Surat Ijin Belajar dari
atasan (bagi yang berstatus pegawai negeri dan swasta).
5) Surat Keterangan
pimpinan instansi induk yang menyatakan penyerahan calon
mahasiswa kepada Rektor
Unud selama dididik pada program studi dokter spesialis
6) Surat Keterangan
(persetujuan untuk mengikuti pendidikan spesialis/surat
penundaan PTT/surat
keterangan selesai masa bakti dari dinas kesehatan setempat).
7) Surat Rekomendasi dari
IDI (tidak melanggar kode etik dan malpraktek)
8) Asli/Fotocopy sertifikat
pendidikan tambahan, workshop, seminar, piagam
penghargaan.
9) Pasfoto berwarna terbaru
dengan resolusi 600x800 piksel dan besar ukuran file
maksimal 300 Kb.
10) Surat Tanda Registrasi
(STR) yang masih aktif, yang diterbitkan oleh KKI.
11) Surat Keterangan
Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian yang masih berlaku.
Lampiran
Di bawah ini adalah gelar-gelar dokter spesialis dan lama pendidikannya di Indonesia :
Gelar
|
Nama Kepanjangan Gelar
|
Semester
|
Sp.A
|
Spesialis Anak
|
8
|
Sp.An
|
Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
|
7
|
Sp.And
|
Spesialis Andrologi
|
6
|
Sp.Ak
|
Spesialis Akupunktur Klinik
|
6
|
Sp.B
|
Spesialis Bedah
|
10
|
Sp.BA
|
Spesialis Bedah Anak
|
10
|
Sp.BM
|
Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (Dokter gigi)
|
10
|
Sp.BP-RE
|
Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik
|
10
|
Sp.BS
|
Spesialis Bedah Saraf
|
11
|
Sp.BTKV
|
Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler
|
10
|
Sp.F
|
Spesialis Kedokteran Forensik & Medikolegal
|
6
|
Sp.FK
|
Spesialis Farmakologi Klinik
|
6
|
Sp.GK
|
Spesialis Gizi Klinik
|
6
|
Sp.JP
|
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
|
10
|
Sp.KFR
|
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
dahulu Spesialis Rehabilitasi Medik (Sp.RM) |
8
|
Sp.KG
|
Spesialis Konservasi Gigi (Dokter Gigi)
|
10
|
Sp.KGA
|
Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Dokter Gigi)
|
10
|
Sp.KJ
|
Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri
|
8
|
Sp.KP
|
Spesialis Kedokteran Penerbangan
|
9
|
Sp.KK
|
Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin
|
7
|
Sp.EM
|
Spesialis Emergency Medic (Kedaruratan Medik)
|
8
|
Sp.KN
|
Spesialis Kedokteran Nuklir
|
7
|
Sp.KO
|
Spesialis Kedokteran Olahraga
|
7
|
Sp.M
|
Spesialis Mata
|
7
|
Sp.MK
|
Spesialis Mikrobiologi Klinik
|
6
|
Sp.OG
|
Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan)
|
9
|
Sp.Ok
|
Spesialis Kedokteran Okupasi (Kerja)
|
6
|
Sp.Onk.Rad
|
Spesialis Onkologi Radiasi
|
7
|
Sp.Ort
|
Spesialis Ortodonsia (Perawatan Maloklusi) (Dokter Gigi)
|
10
|
Sp.OT
|
Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi
|
9
|
Sp.P
|
Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru)
|
7
|
Sp.ParK
|
Spesialis Parasitologi Klinik
|
9
|
Sp.Perio
|
Spesialis Periodonsia (Jaringan Gusi dan Penyangga Gigi) (Dokter Gigi)
|
10
|
Sp.PA
|
Spesialis Patologi Anatomi
|
6
|
Sp.PD
|
Spesialis Penyakit Dalam
|
9
|
Sp.PK
|
Spesialis Patologi Klinik
|
8
|
Sp.PM
|
Spesialis Penyakit Mulut (Dokter Gigi)
|
10
|
Sp.Pros
|
Spesialis Prostodonsia (Restorasi Rongga Mulut) (Dokter Gigi)
|
10
|
Sp.Rad
|
Spesialis Radiologi
|
7
|
Sp.RKG
|
Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (Dokter Gigi)
|
10
|
Sp.S
|
Spesialis Saraf
|
8
|
Sp.THT-KL
|
Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher
|
8
|
Sp.U
|
Spesialis Urologi
|
10
|
Sp.Ger
|
Spesialis Geriatri (sedang dikaji)
|
9
|
Beberapa dokter kadang-kadang mengambil dua bidang spesialisasi, misalnya Sp.PD (internist) dengan Sp.JP, sehingga penulisan gelarnya di belakang nama dokter yang bersangkutan menjadi Sp.PD Sp.JP. Contoh lain misalnya Sp.B Sp.U, Sp.B Sp.OT, dan lain-lain (tetapi jarang sekali).
Per akhir Desember 2012 hanya Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali yang memiliki ke-8 Dokter gigi spesialis. Yang terbanyak adalah Spesialis Ortodonsia (480 orang) yang diikuti Spesialis Konservasi Gigi (453), sedangkan Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi hanya 5 orang untuk seluruh Indonesia.
Sub-spesialis / konsultan
Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis (Sp2), atau lebih dikenal sebagai konsultan. Pendidikan Sp2 ini dijalani selama 4 sampai 6 smester. Beberapa gelar yang ditambahkan:
· (K) diakhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis, misalnya Sp.A (K) - artinya Spesialis Anak Konsultan
· KFER - "Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi" (biasanya dimiliki oleh spesialis kebidanan)
· KFM - "Konsultan Feto Maternal" (dimiliki oleh spesialis kebidanan-kandungan)
· Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah (gelar ini kebanyakan hanya menunjukkan keanggotaan dokter tersebut pada organisasi tersebut, walaupun tentunya ada syarat-syaratnya untuk menjadi anggotanya):
· FACC - "Fellow of the American College of Cardiologists"
· FACP - "Fellow of the American College of Physicians"
· FACS - "Fellow of the American College of Surgeons", menandakan anggota dari "American College of Surgeons"
· FESC - "Fellow of the European Society of Cardiology"
· FICS - "Fellow Of the International College Of Surgeon"
· FIHA - "Fellows Indonesian Heart Association"
· Tambahan gelar lainnya:
· DPM - "Doctor of Pediatric Medicine"
· FAAEM - "Fellow of the American Academy of Emergency Medicine"
· FAAFP - "Fellow of the American Academy of Family Physicians" spesialis di bidang "dokter keluarga"
· FACE - "Fellow of the American College of Endocrinology"
· FACEP - "Fellow of the American College of Emergency Physicians"
· FACFAS - "Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons"
· FACOG - "Fellow of the American College of Obstetrics and Gynecologists"
· FCCP - "Fellow of the American College of Chest Physicians"
· FACG - "Fellow of the American College of Gastroenterology"
· Dalam ilmu penyakit dalam, terdapat 12 sub-spesialis, diantaranya:
· Alergi-Immunologi Klinik (Sp.PD-KAI)
· Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH)
· Geriatri (Sp.PD-KGer)
· Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH)
· Hematologi - Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM)
· Hepatologi (Sp.PD-KH)
· Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)
· Endokrin-Metabolik-Diabetes(Sp.PD-KEMD)
· Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)
· Pulmonologi (Sp.PD-KP)
· Reumatologi (Sp.PD-KR)
· Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PD-KPTI)
· Terdapat 15 sub-spesialis Ilmu Kesehatan Anak, antara lain:
· Alergi Imunologi
· Endokrinologi
· Gastro-Hepatologi
· Hematologi Onkologi
· Infeksi & Pediatri Tropis
· Kardiologi
· Nefrologi
· Neurologi
· Nutrisi & Penyakit Metabolik
· Pediatri Gawat Darurat
· Pencitraan
· Perinatologi
· Respirologi
· Tumbuh Kembang Ped. Sosial
· Kesehatan Remaja
· Terdapat 9 sub-spesialis ilmu THT-KL, antara lain:
· Otologi
· Neurotologi
· Rinologi
· Laringo-Faringologi
· Onkologi Kepala Leher
· Plastik Rekonstruksi
· Bronkoesofagologi
· Alergi Imunologi
· THT Komunitas
· Sub-spesialis dalam Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif, diantaranya:
· Konsultan intensive care/ICU (Sp.An-KIC)
· Konsultan anestesi kardiovaskuler (Bedah jantung, thorax) (Sp.An-KAKV)
· Konsultan Manajemen nyeri (Sp.An-KMN)
· Konsultan anestesi regional dan intervensi (Sp.An-KAR)
· Konsultan neuroanestesi (bedah saraf) (Sp.An-KNA)
· Konsultan anestesi pediatri (bedah anak) (Sp.An-KAP)
· Konsultan anestesi obstetri (kebidanan, menangani nyeri persalinan) (Sp.An KAO)
· Sub-spesialis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, antara lain:
· Infeksi Menular Seksual, Herpes, Dermatosis, Bedah Kulit.
· Sub-spesialis dalam ilmu bedah, antara lain:
· Bedah Onkologi (Sp.B(K)onk
· Bedah Toraks Kardiovaskular (Sp.BTKV)
· Bedah Digestif (Sp.B KBD)
· Bedah Anak (Sp.BA)
· Bedah Kepala Leher (Sp.B KL) center di FK UNAIR
· Bedah Vaskuler dan Endovaskuler (Sp.B(K)V) center di FK UI
· Bedah Saraf (Sp.BS)
· Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik (Sp.BP-RE)
· Urologi (Sp.U)
· Orthopaedi dan Traumatologi (Sp.OT)
· Sub-spesialis dalam Bedah Plastik Rekonstrusi dan Estetik
· Konsultan Burn (Luka Bakar)
· Konsultan Micro Surgery
· Konsultan Kraniofasial (KKF)
· Konsultan Hand (bedah tangan)
· Konsultan Genitalia Eksterna
· Konsultan Estetik
· Sub-spesialis dalam ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) , antara lain:
· Infeksi
· Onkologi Toraks
· Asma dan PPOK
· Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas
· Faal Paru Klinik
· Paru Kerja dan Lingkungan
· Imunologik klinik
Gelar Magister
Gelar Magister adalah gelar/jenjang akademik setara dengan S2 sebagai kelanjutan gelar S1-SKed (Sarjana Kedokteran) dimana semua dokter pasti adalah juga Sarjana Kedokteran dan bukan merupakan gelar/jenjang profesi
· M.Kes - Magister Kesehatan
· M.Ked - Magister Kedokteran
· M.Pd.Ked - Magister Pendidikan Kedokteran
· M.Kesja - Magister Kesehatan Kerja
· MMR - Magister Manajemen Rumahsakit
· MARS - Magister Administrasi Rumah Sakit
· MKK - Magister Kedokteran Kerja
· MKK - Magister Kedokteran Klinik
0 Response to "Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di FK Universitas Udayana"
Post a Comment